Google
 

Alternatif Komunikasi dengan VoWi-Fi
Sunday, October 01, 2006
Tarif murah, jaringan handal dan bersifat mobile adalah syarat mutlak layanan voice di masa mendatang. Meski kini operator selular dan fixed wireless bisa berkreasi dengan menekan harga tarif lewat own network (jaringan sendiri), tapi tetap saja selalu ada alternatif layanan dengan kemungkinan tarif yang masih jauh lebih murah. Satu diantaranya adalah VoIP (voice over internet protocol).
Meski saat ini VoIP lebih kondang dengan sistem kabel, sebenarnya teknologi ini juga bisa digunakan untuk jaringan nirkabel. Mendukung konsep tersebut hadir konsep voice over WLAN (wireless local area network) dengan platform Wi-Fi. Secara teori hotspot memang mampu menjalankan voice over Wi-Fi, tapi dalam praktek nya belum tentu. Untuk menikmati voice over Wi-Fi dibutuhkan speed internet yang stabil, mininal 128 Kbps. Sedang rata-rata hotspot di Jakarta speed nya hanya mencapai 64 Kbps. Tidak stabilnya speed Wi-Fi hotspot ini lah yang menjadi kendala utama. Sebab layanan ini pada intinya butuh bandwith yang cukup memadai.

Dukungan Ponsel
Dari sisi handset harus mengadopsi sistem operasi Pocket PC dengan standar minimum Windows mobile 5.0 atau Windows 2003, kelengkapan prosesor 312 Mhz dan terakhir memiliki high speed internet akses lewat 3G atau Wi-Fi. Vendor yang mendukung diantara nya seperti Asus, Dell, E-TEN, HP, QTEK, BenQ, Dopod, Fujitsu-Siemens dan i-mate.

Skype menyediakan download software untuk beberapa seri PDA di situs www.skype.com. Tetapi ada juga PDA yang sudah dibenamkan software Skype seperti jenis i-mate PDA2K. Saat ini situs-situs populer seperti Yahoo, Google dan MSN juga menggelar VoIP, tapi belum menggelar mobile VoIP.
Sementara Cisco System Indonesia baru-baru ini mempresentasikan keunggulan solusi voice over Wi-Fi lewat kemitraan dengan Nokia Mobile. Cisco menjadi penyedia layanan server IP dan Nokia menyediakan solusi lewat handset Nokia E61.

Metropolitan Area Network
Boleh jadi kehadiran teknologi Wi-Max (worldwide interoperability for microwave access) “menggotong” sejumlah keunggulan dibanding Wi-Fi. Diantaranya seperti jangakaun coverage yang lebih luas. Hanya saja Wi-Fi tetap populer dan malahan terus dikembangkan untuk mendukung konsep MAN (metropolitan area network) dari Wi-Max. Buktinya adalah kota San Francisco AS yang sedang membangun zona Wi-Fi untuk menyelimuti seluruh zona kota seluas 49 square miles.

Mengapa kota-kota tersebut tidak mengadopsi Wi-Max? Ada beberapa asumsi yang berkembang. Pertama biaya investai penggelaran Wi-Fi jauh lebih murah dan kedua ketersediaan perangkat pendukung Wi-Fi sudah cukup populer. Tentu hal ini berkaitan dengan investasi dan program promo para vendor ponsel dan jaringan yang kini masih membanggakan solusi Wi-Fi. Meski tidak mengesampinghkan beberapa alasan teknis.
 
posted by Admin at 11:25 AM | Permalink